Instalasi air bersih dengan pipa HDPE
Pipa hdpe digunakan untuk instalasi air bersih. Pipa hdpe tersedia dari ukuran 20mm sampai dengan 1200mm, pipa hdpe mempunya tingkat flexible yang tinggi sehingga pipa hdpe bisa mengikuti struktur tanah. jika stuktur tanah berubah, maka pipa hdpe tidak akan putus.Dengan karakteristik yaqng istimewa, memungkinkan Pipa HDPE dapat digunakan dalam kondisi yang bervariasi untuk mengalirkan air.
KARAKTERISTIK PIPA HDPE
1. Memiliki Flexibilitas yang tinggi ( kekuatan tensil > 22 mPa dan elastis > 700% )
2. Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air baku
3. Memiliki kemampuan dalam menahan benturan ( impact strength)
4. Ringan ( mengapung di air) dengan densitas = 0, 94 gr/ cm3, sehingga mudah dalam penanganan dan transportasi
5. Metode penyambungan yang cepat dan mudah
6. Tahan terhadap korosi dan abrasi
7. Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan
8. Jangka waktu pemakaian 50 tahun
Pada prinsipnya penyambungan pipa HDPE untuk ukuran berapapun adalah sama prosedurnya, yaitu:
1. Menyiapkan pipa HDPE yang akan disambung.
2. Meratakan ujung-ujung kedua pipa dengan cara diraut (scraping). Sampai benar-benar bersih dan rata kedua ujungnya.
3. Persiapan lembar/piring pemanas (hot plate), pastikan temperaturnya sudah rata pada setiap sisi bagian hot plate.
4. Pemanasan kedua ujung pipa hingga waktu yang ditentukan.
5. Penyambungan dengan tekanan hydrolik sesuai tabel pipa.
6. Cooling time, mohon dipatuhi agar hasilnya sempurna.
7. Selesai
KARAKTERISTIK PIPA HDPE
1. Memiliki Flexibilitas yang tinggi ( kekuatan tensil > 22 mPa dan elastis > 700% )
2. Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air baku
3. Memiliki kemampuan dalam menahan benturan ( impact strength)
4. Ringan ( mengapung di air) dengan densitas = 0, 94 gr/ cm3, sehingga mudah dalam penanganan dan transportasi
5. Metode penyambungan yang cepat dan mudah
6. Tahan terhadap korosi dan abrasi
7. Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan
8. Jangka waktu pemakaian 50 tahun
Pada prinsipnya penyambungan pipa HDPE untuk ukuran berapapun adalah sama prosedurnya, yaitu:
1. Menyiapkan pipa HDPE yang akan disambung.
2. Meratakan ujung-ujung kedua pipa dengan cara diraut (scraping). Sampai benar-benar bersih dan rata kedua ujungnya.
3. Persiapan lembar/piring pemanas (hot plate), pastikan temperaturnya sudah rata pada setiap sisi bagian hot plate.
4. Pemanasan kedua ujung pipa hingga waktu yang ditentukan.
5. Penyambungan dengan tekanan hydrolik sesuai tabel pipa.
6. Cooling time, mohon dipatuhi agar hasilnya sempurna.
7. Selesai
Pengujian Pipa
Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pengujian ini yaitu uji tekanan dan uji kebocoran pipa itu sendiri, keduanya bisa dilakukan bersamaan atau terpisah. Adapun syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan test adalah :
1. Semua katub (valve), sambungan (joint) sudah terpasang
2. Katub (valve), sumbat, harus dalam keadaan tertutup.
3. Sebaiknya pengujian dilakukan perbagian pipa setiap panjang 500 meter (tidak seluruh panjang pipa)
4. Pipa yang akan diuji harus dibilas dengan air bersih, dan kemudian diisi air perlahan-lahan agar tidak meninggalkan udara.
5. Akan lebih mudah sebelum dilakuakan pengetesan, pipa tidak diurug terlebih dahulu (agar lebih mudah mencari sumber kebocorannya)
Prinsip dari pengujian ini adalah :
1. Uji tekanan : jaringan pipa dapat menerima tekanan sebesar 1.5 kali besarnya tekanan kerja, atau lebih besar lagi, asal tidak melebihi tekanan yang diijinkan untuk katub/valve, dan dilaksanakan sedikitnya 2 Jam.Yaitu dengan memberikan tekanan pada pipa HDPE yang telah diisi penuh dengan air.Pipa HDPE ditekan (lihat nano meter) sampai 9 bar dan terakhir sampai 10 bar.
2. Uji Kebocoran : seharusnya pipa yang ”lulus” uji ini adalah yang sama sekali tidak bocor, namun atas pertimbangan pipa baru, air mengisi sela-sela asesoris, dls, maka ditetapkan kriteria kebocoran yaitu : banyaknya air yang ditambahkan ke dalam jaringan perpipaan selama dilakukan test (biasanya dalam satu jam).
1. Semua katub (valve), sambungan (joint) sudah terpasang
2. Katub (valve), sumbat, harus dalam keadaan tertutup.
3. Sebaiknya pengujian dilakukan perbagian pipa setiap panjang 500 meter (tidak seluruh panjang pipa)
4. Pipa yang akan diuji harus dibilas dengan air bersih, dan kemudian diisi air perlahan-lahan agar tidak meninggalkan udara.
5. Akan lebih mudah sebelum dilakuakan pengetesan, pipa tidak diurug terlebih dahulu (agar lebih mudah mencari sumber kebocorannya)
Prinsip dari pengujian ini adalah :
1. Uji tekanan : jaringan pipa dapat menerima tekanan sebesar 1.5 kali besarnya tekanan kerja, atau lebih besar lagi, asal tidak melebihi tekanan yang diijinkan untuk katub/valve, dan dilaksanakan sedikitnya 2 Jam.Yaitu dengan memberikan tekanan pada pipa HDPE yang telah diisi penuh dengan air.Pipa HDPE ditekan (lihat nano meter) sampai 9 bar dan terakhir sampai 10 bar.
2. Uji Kebocoran : seharusnya pipa yang ”lulus” uji ini adalah yang sama sekali tidak bocor, namun atas pertimbangan pipa baru, air mengisi sela-sela asesoris, dls, maka ditetapkan kriteria kebocoran yaitu : banyaknya air yang ditambahkan ke dalam jaringan perpipaan selama dilakukan test (biasanya dalam satu jam).
sumber: dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment